Jujur
saja, aku memang seharusnya tidak memiliki alasan untuk memutuskanmu. Aku juga
tidak memiliki kata-kata yang tepat untuk mengakhiri hubungan denganmu. Ini
memang salahku. Kau adalah sosok yang baik yang pernah hadir di kehidupanku.
Kau sosok yang sangat memahamiku serta menerima kekuranganku. Aku yang telah
bersalah, telah putuskan harapanmu. Telah hilangkan semua keinginanmu. Jika
mungkin kau tanya kembali mengapa semua ini terjadi, sungguh akupun jua tak
mengerti mengapa ini terjadi. Hanya saja aku merasa aku bahagia tanpamu, aku
bahagia menjalani diriku sendiri. Aku bahagia dengan kesendirianku.
Aku
tau kau kecewa padaku. Aku tau kau marah padaku. Dan aku tau kau sangat sakit
karnaku. Namun apa yang harus ku lakukan? Apa yang harus ku pertahankan?.
Sungguh cinta itu tak lagi mekar seperti dulu, sungguh rasa rindu itu tak lagi
mewangi seperti dahulu. Semua telah sirna, telah ku simpan, telah ku hancurkan
dan telah ku abadikan sebagai kenangan yang tek perlu untuk dibuka kembali.
Sebagai masa lalu yang tak perlu ku ingat kembali.
Ini
aku.
Aku
yang telah menyakitimu.
Aku
yang telah hancurkan harapanmu.
Aku
yang telah khianati dirimu.
Maafkan
aku.
Karna
salahku padamu.
Maafkan
aku yang pernah menyakitimu.
Dan
trimakasihku, telah pernah menjadi bagian dari hidupmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar