Kali
ini langit masih sama
Udara
dimana-mana menjadi penyeruak jalanan
Berteduh
di tempat biasapun percuma
Kerna
kering kerontang yang akan di dapat
Pada
langit yang juga gelap
Hujan
mulai turun di perbatasan jalan
Becek,
kotor dan berbau amis
Tak
ada wewangi yang menyengatkan hidungku yang belang
Tengah
dua belas berlalu
Sudah
jelang siang dengan matahari di atas kepala
Keramas
kepala di buatnya
Panas
dan tak bisa dipenjarakan
Angin
kembali berlalu
Membawa
hujan pukul satu
Setapak
jalananku di buatnya kelu
Aku
terpaku lagi dalam bisu
Hei!
Kau
tau?
Aku
mencoba menghapus alur yang di terpa beling-beling di atas pagar kantorku
Tapi
tetap saja tak bisa Tuan
Dan
kuhapus sedikit petasan hujan di luar ruangan
Berharap
sisanya tak menghapus senyuman
Kerap
juga langkah yang tak akan kubiarkan berjalan
Agar
tetap bersemayam dalam ingatan
Namun percuma Tuan
Aku tak bisa
jakarta, 09 April'15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar