Kamis, 10 September 2015

In Memory






Gelombang udara yang menarik-narik suara gemuruh pantai seolah meredupkan kehangatan yang terjadi di antara kita. Pukulan serta hempasannya menyapu gairah yang merombak-rombak di antara mata kita. Di tambah lagi cahaya bulan yang redup di atasnya menambah keharmonisan. Aku yang sedari tadi menahan napas di hadapanmu menunduk, malu. Hampir dua tahun lamanya kita saling mengenal, namun kali ini aku merasakan sesuatu yang menjalar di ujung hatiku. Aku tak berani menatap matamu, sungguh.

"Lihat aku." Kau mengulangi katamu sembari menaraik daguku menghadapmu.

Aku menggeleng. Tak ada keberanian kali ini.

"Lihat aku, sayang."

Kali ini kuberanikan diri menatapmu. Ah, aku merasakan jantungku semakin berdegup kencang.

"Baru kali ini kau berani menatapku. Selama ini kau hanya menunduk."

"Aku kan malu," jawabku tersipu. Kulihat kau tersenyum.

"Apa yang membuatmu percaya padaku?"

Sejenak aku terdiam. Pertanyaan yang mudah namun sulit di jawab. Kupandangi wajahmu. Kalau boleh jujur kau sosok yang sangat biasa.

"Aku sudah pernah bilang padamu kan? Kalau aku ingin merubahmu menjadi lebih baik. Yah, walaupun aku tau aku bukanlah sosok yang baik. Tapi aku akan berusaha untuk menjadi lebih baik lagi."

Kau hanya diam. Tak ada ekspresi bahagia di sana.

"Lalu, apa yang membuatmu cinta padaku? Kau tau? Masih ada wanita yang lebih di luar sana."

Ekspresimu masih tetap sama. Diam dan menatapku. Aku menelan ludah. Pahit. Aku menunggu jawabanmu dengan jantung yang semakin melaju. Bukankah beberapa hari ini aku dan kau sudah bukan menjadi ABG lagi? Malah lebih dari batas yang kuduga.

"Karna aku mencintaimu."

Sederhana, namun mampu membuatku tak bertenaga. Aku luluh di dadamu. Tubuhku lemas seketika. Kali ini, aku memelukmu erat. Takkan kubiarkan kau berlari kemanapun. Takkan kubiarkan kau menjauh kemanapun.

"Aku mencintaimu, Lya."

Tuhan ... biarkan aku mendekap mahklukMu ini sampai batas Engkau merobek napasku. Sebab, aku mencintainya. Untuk itu biarkan aku tetap mencintainya dan dia tetap mencintaiku selamanya.




Poktunggal in memory :-)

Ciputat, 09/09/2015

Tidak ada komentar: