Kamis, 09 Juli 2015

Sepasang Hati Itu...




Sepasang hati itu...
Tidak hanya seperti merpati yang slalu bersama kemanapun pergi
Tidak jua seperti matahari yang slalu menyinari pagi
Tidakpun seperti purnama yang datang kala malam menghampiri

Sepasang hati itu...
Kadang kala seperti kopi 
Pahit di tegukan pertama
Pahit lagi di tegukan ketiga 
Lalu manis di tegukan terakhir

Jua seperti teh hangat
Manis awalnya
Nikmat rasanya
Namun kadang kala ia membuatmu tersedak 

Sepasang hati itu...
Bisa sekali jadi kopi
Perlihatkan manisnya di awal tegukan 
Dan ternyata ampasnya slalu saja ada di tegukan terakhir

Jua seperti teh hangat lagi
Panasnya bisa saja melukai lidahmu
Sembuhnya tidak bisa terobati sehari dua hari
Namun bisa berkali kali

Sepasang hati itu...
Bagaimana kamu menyikapi hati
Memberi tau bahwa kalau separuh hatimu berlawanan denganmu
Tapi untuk terakhir kali dia akan slalu menjadi yang terbaik untuk dirimu  

My 23th Years Old



Untuk 23 tahunku yang kian berlalu
tak ada yang lebih istimewa selain doa yang slalu bergulir
menceritakan pada Ilahi bagaimana hari berlalu
Tiap perkara detik yang tak bisa kusentuh

Untuk 23 tahunku yang kian berlalu
Dengan lincah jemari kian menari di ambang pintu
Menyanyikan lagu-lagu pertemuan kalbu
Lalu ia menjelma menjadi sepucuk rindu

Untuk 23 tahun yang kian berlalu
Ilahi kirimkan berbagai indah di kehidupanku
Kamu, dia, mereka dan semuanya
Aku mencintai melebihi kata demi perkata

Untuk 23 tahun yang kian berlalu
Sambut senym yang penuh sejuk
Satu, dua, tiga dan seterusnya
Menjadikanku lebih baik untuk lagi dan lagi

Untuk 23 tahun yang kian berlalu
Trimakasih karna slalu menjadi pelangi yang mewarnai hidupku yang kelabu
Menjadi mentari untuk setiap hari \
Jadi purnama penyinari gelap dunia hati

Untuk 23 tahun yang kian berlalu
Ilahi kirimkan indah pada pemilik separuh hati
Trimakasih syukurku



Jakarta, 10 Juli 2015