Jumat, 30 November 2012

PELITA API

Mengapa kau pinta hujan tatkala kau tau mentari masih bersinar terang?
Mengapa kau pinta gersang tatkala kau tau masih basah?
Mengapa kau pinta kelam tatkala kau tau masih memutih?

Usai sudah kulukis hati diatas jernih hati
Tapi kau tetap meminta api pelita hati

Sebenarnya apa yang kau mau?
Saat kupetikkan melati
Namun kau pinta mawar berduri
Dan pelangipun enggan kau lihat butiran warnanya

Sudahlah,
Jika kau ingin pergi, menjauhlah
Mungkin kau lebih bahagia, tak pernah teraniaya
Dibanding denganku, kau malah lebih ingin membisu

Tidak ada komentar: