Ya,
Sebuah aksara yang melengkung kemarin semakin terlihat
Menarik, mengombak
Lalu ia mengepul menjadi satu
Ya,
Sebuah bait puitis kemaren masih sama
Alunannya juga masih merdu
Menjadikan tidurku semakin lelap dalam bisu
Ya,
Warna pelangi itu juga sama; mejikuhibiniyu
Menari di ambang pintu rindu
Lalu melukiskan senyum yang sulit ku tuju
Ya,
Seperti sebingkai momen waktu sebulan yang lalu
Dengan rona jingga
Memeluk sukma yang kian membeku
Ia kembali layaknya surga yang entah dimana letaknya
Membawaku melaju ke dasar taman bunga
Ini warnaku jua warnamu
Aku kamu menjadi kita
Dan aku suka itu
Ya,
Layaknya benang layang-layang yang terbang ke angkasa
Melaju seiring arah angin
Hingga ia hinggap di dasar jantung
Dialah itu; biru muda nan merindu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar